Model Atom Mekanika Kuantum (Model Atom Modern)
Menurut Planck, energi radiasi terdiri dari paket-paket energy yang
disebut kuanta atau foton
Sejak saat itulah berkembang teori mekanika kuantum.
Model atom modern
merupakan revisi dari model atom Neils Bohr. Menurut model atom Bohr, electron
mengitari inti atom pada tingkatan energy tertentu, tetapi menurut model atom
modern tidak demikian.
Pada tahun 1924,
Louis de Broglie mengemukakan bahwa semua materi/partikel yang bergerak
mempunyai cirri-ciri gelombang. Sifat gelombang suatu partikel yang bergerak
mempunyai panjang gelombang, dengan rumus sebagai berikut :
λ = h/p =h/mv
*Ket => λ : Panjang
Gelombang
h : Tetapan Planck = 6,63 x 10-34
J.det.
p : Momentum
m : Massa Partikel
v : Kecepatan
Partikel yang Bergerak
Berdasarkan
Postulat Broglie tersebut, maka electron yang bergerak mengitari inti atom juga
melakukan gerak gelombang. Hal ini bertentangan dengan teori Neils Bohr. Pada
tahun 1927, Werner Heisenberg mengembangkan persamaan-persamaan matematika
untuk menunjukkan bahwa tidak ada metode eksperimen yang dapat dirancang untuk
mengukur dengan setempak posisi maupun momentum secara cermat dari suatu objek.
Untuk suatu partikel sekecil electron, kurangnya kecermatan ini secara kritis
penting. Prinsip ini dikenal dengan azas ketidakpastian Heisenberg.
(∆p) x (∆x) ≥ h
*Ket => (∆p) :
Ketidakpastian Momentum
(∆x) :
Posisi
h :
Tetapan Planck
Pada Tahun 1927, berdasarkan karya de Broglie, Schrodinger
mengembangkan suatu persamaan yang
menghubungkan sifat-sifat gelombang yang dikaitkan dengan energy electron.
Persamaan Schrodinger tersebut adalah :

*Ket =>
: Fungsi Gelombang
E
: Energi Total
v
: Energi Potensial
m
: Massa Elektron
x, y, z : ketiga sumbu pada tiga dimensi
Fungsi
gelombang dilambangkan dengan
yang tidak mempunyai arti fisik. Kuadrat harga
mutlak fungsi gelombang, │
│2 , dikenal sebagai kerapatan
peluang, yaitu menggambarkan peluang untuk menemukan electron pada suatu titik
dalam ruang suatu atom. Jiika │
│2 besar, maka peluang untuk
menemukan electron juga besar, begitu juga sebaliknya. Kerapatan ini
dikemukakan oleh Max Born (Ilmuwan Jerman). Daerah dalam ruang disekitar inti
tempat peluang ditemukannya electron paling besar (│
│2 besar) disebut Orbital.
Jadi, berdasarkan teori atom modern, electron dari atom berbeda pada orbital.
*Kesimpulan
dasar model atom modern :
1). Electron dalam atom bersifat gelombang dan
partikel, oleh Broglie (1924)
2). Asas ketidakpastian oleh Heisenberg (1927)
3). Persamaan Schrodinger (1927).
Berdasarkan ketiga hal di atas, maka model atom
modern (model atom mekanika kuantum) adalah sebagai berikut :
a)
Atom
terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron. Electron-elektron
mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk
kulit atom. Atau bisa disebut juga dengan Konsep Orbital.
b)
Dengan
memadukan asas ketidakpastian dari Heisenberg dan mekanika gelombang dari
Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep Orbital, yaitu : “Orbital adalah
suatu ruang di sekitar inti tempat peluang electron dapat ditemukan”.
c)
Kedudukan
electron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
0 komentar:
Posting Komentar
jadilah orang kritis, untuk membangun pribadi yang lebih matang......