people

BANYAK CARA UNTUK MELESTARIKAN HUTAN


BANYAK CARA UNTUK MELESTARIKAN HUTAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1r_W5SXE3kcad0Evea9GSe3tVyFdDn0lS_Cqv6KkpokRz9GCgSVVqdyKLSJP9ytVMHzVYIYB5ncupwv2PMaFLEVLMePDx2zPDQAFxMnJ434cmc5vNOvj_R3kOeyXI5KmDQITcU0XAIcM/s1600/pohon-hutan.jpgMasalah kerusakan hutan merupakan persoalan yang bukan hanya bersifat lokal atau translokal, tetapi bersifat regional sampai global. Karena dampak yang ditimbulkan tidaklah main-main, seperti banjir, erosi, tanah longsor, kekeringan, punahnya berbagai spesies binatang langka, lahan menjadi tandus, banyaknya hewan-hewan liar yang mengganggu perkampungan penduduk, sampai masalah global warming dan masih banyak lagi. Dalam rangka sistem pencegahan (preventive) dan penanggulangan (repressive) yang dilakukan untuk itu, tidak akan efektif jika hanya ditangani melalui aspek fisik, ilmu pengetahuan dan teknologi, atau ekonomi saja. Tetapi solusinya adalah harus pula melibatkan dan mengintegrasikan semua aspek humanistis yang harus secara bersama-sama mengatasi masalah tersebut dengan cermat dan tepat. Maka dalam hal ini, peran ilmu-ilmu humaniora seperti sosiologi, antropologi, psikologi, hukum, kesehatan, religi, etologi, dan sebagainya sangat strategis dalam pendekatan persoalan lingkungan hidup.
Hutan merupakan salah satu bagian dari alam yang merupakan bentuk tata guna lahan yang lazim dijumpai di daerah tropis, subtropis, di dataran rendah maupun pegunungan, bahkan di daerah kering sekalipun. Yang mana hutan memiliki banyak fungsi, mulai dari fungsi klimatologis, hidrologis, sosiologis, biologis, dan ekonomis. Karena hutan bagian dari alam, maka pada hakekatnya manusia sangat membutuhkan hutan, untuk itu sudah sepatutnya manusia harus berhubungan baik dengan hutan, karena kehidupan manusia banyak tergantung pada hutan yang keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar terhadap satu sama lain.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan alam akan berpengaruh bagi alam dan makhluk yang ada di dalamnya. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan alam ini. Karena manusia memiliki tugas untuk menjaga alam demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa yang akan datang.

Melestarikan Hutan     
                                   
Hutan adalah paru – paru bumi yang mempunyai fungsi utama sebagai penyelenggara keseimbangan oksigen dan karbon dioksida serta untuk mempertahankan kesuburan tanah, keseimbangan tata air wilayah dan kelestarian daerah dari bahaya erosi.
Melihat kondisi hutan indonesia  sekarang masuk pada fase sangat menghawatirkan dimana rata-rata di seluruh daerah, baik tingkat propinsi maupun kabupaten di Indonesia memiliki kondisi hutan yang sudah rusak, yang  dikarenakan pelaksanaan pembangunan kehutanan yang semakin pesat.
Pelaksanaan pembangunan kehutanan yang pesat yang tidak memperhatikan dampak negatifnya tersebut menyebabkan struktur dan fungsi dasar ekosistem hutan berubah total, terjadinya beban sosial, dan pada akhirnya masyarakat dan pemerintahlah yang menanggung akibatnya. Maka dari itu, dampak pembangunan kehutanan harus dikendalikan sedini mungkin, sehingga dampak negatifnya pun dapat ditekan seminim mungkin. Dampak positif, sebaliknya, harus terus dikembangkan tanpa lepas dari landas wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesejahtraan generasi sekarang dan mendatang.     
        
Berikut ini beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hutan, yaitu sebagai berikut:

1)      Melakukan Reboisasi.
Kita dapat menanam kembali hutan – hutan yang sudah rusak, sehingga hutan akan tetap terjaga keberadaannya. Salah satu program dari reboisasi yang dilaksanakn di Indonesia adalah Program Pohon Asuh yang sudah bergulir sejak tahun 2005. Salah satunya adalah Taman Ekologi Pusat Sains Cibinong LIPI, konsep pada program tersebut adalah masing-masing individu, kelompok ataupun perusahaan bisa terlibat untuk menanamkan pohon di taman tersebut. Syaratnya pihak yang ingin berpartisipasi harus mengeluarkan biaya perawatan untuk satu tahun.  Biaya untuk memiliki  pohon asuh bagi individu atau anak sekolah sebesar Rp.50.000 per orang per pohon. Sementara biaya untuk perusahaan kecil, US$ 100 atau sekitar Rp. 980.000 per pohon dan US$ 1.000 (Rp. 9,8 juta) per blok yang berisi sekitar 50 pohon bagi perusahaan besar. Ir Sugiarti, anggota staf HUMAS Kebun Raya Bogor menuturkan bahwa Program Pohon Asuh sebagai upaya konservasi tanaman asli Indonesia. Dalam penanamannya, LIPI mengutamakan spesies yang memiliki nilai konservasi atau tumbuhan langka.

2)      Menerapkan Sistem Tebang Pilih.
Pemerintah harus menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Hal ini dapat mengurangi penebangan hutan secara liar dan eksploitasi dalam jumlah besar – besaran.

3)      Menerapkan Sistem Tebang – Tanam.
System ini sangat berguna bagi pelestarian hutan. Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya.

4)      Melakuakan Penebangan secara Konservatif.
     Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi. Sehingga mencegah kemungkinan terjadinya penebangan pada pohon yang masih muda dan produktif.

5)      Menerapkan Larangan Penebangan Hutan Secara Sewenang – wenang dan Memberikan Sanksi yang Berat Bagi Pelakunya.
Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan. Yang mana pemerintah bisa ikut berpartisipasi dengan cara memberikan sanksi yang berat bagi para pelaku perusak hutan, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan mereka lagi. (Muhammad Nazar S).

Ancaman Serius Global Warming


Ancaman Serius Global Warming


Keseimbangan alam terganggu banyak diakibatkan oleh perilaku dan pola hidup manusia yang salah. Perilaku dan pola hidup manusia yang salah yang terjadi pada saat ini yaitu terjadinya Revolusi Industri secara besar-besaran tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Revolusi Industri adalah saat dimana manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya.
Revolusi ini dimulai sekitar 200 tahun lalu dan telah mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfer, namun saat ini dengan cepatnya pertumbuhan penduduk, banyaknya pembakaran bahan bakar fosil (BBF) dan penebangan hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfer, sehingga bisa mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect).
GRK (Gas Rumah Kaca) : seperti (CO2), (CH4) dan (N2O) ) sebenarnya sangat bermanfaat bagi kebutuhan dan kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi selama dalam batas yang wajar. Karena dengan adanya gas-gas tersebut di atmosfer, bumi akan terlindungi dari radiasi matahari pada siang hari (suhu bumi meningkat hingga 99,3ºC ) dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari (suhu bumi turun hingga -148,9ºC). 
Namun sebaliknya, apabila efek tersebut terlalu kuat, Bumi akan menjadi lebih hangat dari semestinya dan akan timbul masalah baru bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Karena hal itu disebabkan gas-gas di dalam atmosfer berpengaruh terhadap pemantulan dan penghamburan sinar matahari ke bumi.
Dampak Pemanasan Global Terhadap Kehidupan
Pemanasan global merupakan permasalahan dunia yang dirasakan oleh semua negara di dunia, baik negara miskin, negara sedang berkembang, maupun negara-negara maju. Sehingga masalah yang biasa kita sebut Global Warming tersebut harus di selesaikan dengan solusi yang cepat dan tepat. Karena Pemanasan Global (Global Warming) yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan suhu di atas batas kewajaran dapat menyebabkan terjadinya bencana bagi bumi. Para ilmuwan memprediksi bahwa temperatur bumi rata-rata mengalami kenaikan 0,5ºC setiap tahunnya.
Secara umum, akibat yang ditimbulkan oleh adanya pemanasan global ada 2 macam, yaitu terjadinya perubahan iklim global dan naiknya permukaan laut.
Perubahan Iklim Global - Akibat yang ditimbulkan :
Menurunnya produktivitas pertanian karena terjadinya kemarau yang panjang
Kemarau yang panjang dapat menyebabkan kebakaran hutan
Terjadinya kesimpangsiuran iklim, karena terjadinya pergeseran iklim
Rusaknya terumbu karang karena naiknya suhu laut
Naiknya Permukaan Laut - Akibat yang ditimbulkan :
Pemanasan global mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu global yang mengakibatkan cairnya lapisan es di kutub sehingga permukaan laut akan naik
Tenggelamnya pulau-pulau di Samudera Pasifik bagian selatan
Rusak nya pemukiman penduduk, pelabuhan dan fasilitas penduduk lainnya karena tenggelam oleh air laut
Rusaknya air tanah karena naiknya air laut ke daratan
Rusaknya delta sungai
Habitat margasatwa di daerah rawa-rawa dan terumbu karang juga akan terancam rusak
Tindakan-tindakan sederhana yang dapat dilakukan terhadap terjadinya pemanasan global:
Mengembangkan sikap yang benar dan membantu mengurangi peningkatan suhu di atmosfer, antara lain menggunakan energi listrik sebenar mungkin, misalnya mematikan lampu yang tidak digunakan
Menggunakan bahan bakar se-efisien mungkin
Tidak menggunakan pupuk kimia yang mengandung nitrogen
Berhati-hati dalam berbelanja dan hanya membeli produk yang tidak menggunakan CFC
Diusahakan untuk beralih menggunakan transportasi umum dan bukan kendaraan pribadi
Mengubah gaya hidup dengan tidak menggunakan peralatan yang menggunakan peralatan yang menggunakan energi listrik dalam jumlah besar
Menggunakan air secara efisien
Mempelajari permasalahan lingkungan dan solusinya
Menghargai habitat
Para pengembang harus lebih mempertimbangkan konservasi daripada kepentingan ekonomi
Berbagai macam tindakan-tindakan di atas merupakan sesuatu yang bisa kita anggap hal yang kecil, tapi jangan pernah menganggap remeh beberapa hal yang kecil tersebut, karena beberapa hal yang besar akan terjadi jika ada beberapaa hal yang kecil. Mari kita tingkatkan kepedulian kita terhadap kelestarian lingkungan dimulai dari yang kecil. (Muhammad Nazar S)