people

Ada Hak Terhadap Lingkungan


Pada hakekatnya manusia sangat membutuhkan alam, untuk itu sudah sepatutnya manusia harus berhubungan baik dengan alam, karena kehidupan manusia banyak tergantung pada alam yang keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar terhadap satu sama lain. Tapi kebanyakan manusia sering kali lupa, ataupun serakah dalam rangka mencari nafkah.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta meningkatnya kebutuhan hidup seringkali membuat manusia berpikir pendek untuk mengambil jalan pintas dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Maka akibatnya, banyak sekali kerusakan yang ditimbulkannya dan bahkan bisa mengakibatkan banyaknya bencana alam yang terjadi.
Akibat ketamakan manusia terhadap alam, gunung, bukit, serta hutan banyak yang gundul karena pembakaran hutan dan penebangan pohon yang serampangan. Sungai-sungai mengalami banjir akibat sampah atau karena tanah, pasir, bebatuan yang digali dan dieksploitasi tanpa memperhatikan dampak lingkungannya. Udara di sekitar kita, terutama di kota besar terpolusi akibat asap kendaraan dan pabrik yang kotor dan berbahaya.
Tidak sedikit dampak negatif yang ditimbulkan akibat ulah sebagian manusia yang serakah sehingga akan berakibat buruk dan dapat menyengsarakan manusia itu sendiri serta makhluk hidup lainnya. Berbagai macam kerusakan alam sering terjadi baik di darat, air maupun di udara. Seperti di daratan, yang mana tanah akan menjadi tandus, banjir di mana-mana, tanah longsor, tata ruang daerah yang tidak karuan dan lain sebagainya.
Sedangkan di perairan akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian atau seluruhnya. Dan di udara, Partikel-partikel zat padat yang dapat mencemari udara di antaranya berupa debu, jelaga, dan partikel logam.
Partikel logam yang paling banyak menyebabkan pencemaran adalah Pb yang berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL (tetraethyl timbel). Bahkan pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada makhluk hidup, seperti susah bernapas, batuk, sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman.
Usaha Mencegah
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan aplikatif yang dilaksnakan atau kebijakan-kebijakan yang ditentukan tentang hubungan manusia dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa yang akan datang.
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:
Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atatupun informal.
Sebagai khalifah, manusia memiliki kemampuan untuk memimpin segala sesuatu yang ada di bumi. Namun di kursi kepemimpinan itu, manusia jangan sampai terlena dalam mengemban segala hak-haknya terhadap alam tanpa memperhatikan segala kewajiban yang telah Allah berikan kepada manusia untuk melesetarikan alam ini dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu, dimulai dari sekarang kita mencoba untuk mensyukuri segala ni’mat yang Allah berikan kepada kita. Dimana rasa syukur itu bisa kita aplikasikan dengan memanfaatkan alam ini tanpa harus merusaknya. (Muhammad Nazar S)