Dasar-dasar Teori Kuantum Klasik
Spektrum atom
Bila logam atau senyawanya
dipanaskan di pembakar, warna khas logam akan muncul. Ini yang dikenal dengan
reaksi nyala. Bila warna ini dipisahkan dengan prisma, beberapa garis spektra
akan muncul, dan panjang gelombang setiap garis khas untuk logam yang digunakan.
Bila gas ada dalam tabung vakum,
dan diberi beda potensial tinggi, gas akan terlucuti dan memancarkan cahaya.
Pemisahan cahaya yang dihasilkan dengan prisma akan menghasilkan garisspektra
garis diskontinyu. Karena panjang gelombang cahaya khas bagi atom, spektrum ini
disebut dengan spektrum atom. Fisikawan Swedia Johannes Robert
Rydberg (1854-1919) menemukan bahwa bilangan gelombang σ garis spektra dapat
diungkapkan dengan persamaan berikut (1889).
σ = 1/ λ = R{ (1/ni2 )
-(1/nj2 ) }cm-1 … (2.1)
Jumlah gelombang dalam satuan
panjang (misalnya, per 1 cm)
ni dan nj bilangan positif
bulat(ni < nj) dan R adalah
tetapan khas untuk gas yang digunakan. Untuk hidrogen R bernilai 1,09678 x 107m-1. Umumnya
bilangan gelombang garis spektra atom hodrogen dapat diungkapkan sebagai
perbedaan dua suku R/n2.
Spektrum Garis
Suatu Unsur
Neils Bohr, mengembangkan teori atom
hidsrogen dengan mengandaikan bahwa momentum sudut electron adalah terkuantisasi
ataudiskontinu. Jika seberkas cahaya dari sumber cahaya (missal :lampu
listrik/matahari) dilewatkan melaluiprisma, maka akan diperoleh spectrum kontinu
(berkesinambungan). Spectrum (pita warna) itu terdiri atas semua panjang
gelombang yang ada secara kontinu (tanpa adanya putus-putus), seperti gambar di
bawah ini. Spektrum kontinu dari sumber
cahaya.

Bila suatu arus listrik bertegangan
sangat tinggi melewati tabung yang diisi dengan gas hidrogem, maka akan
dipancarkan suatu radiasi. Jika radiasi yang dipancarkan tersebut dilewatkan
melalui suatu prisma atau kisi, maka akan diperoleh suatu spectrum diskontinu
atau garis. Spectrum itu hanya mengandung beberapa garis warna secara
terputus-putus. Spektrum garis
dari gas hidrogen

Zat yang diselidiki spektrumnya
diuapkan pada suhu tinggi, kemudian diletakkan diantara dua electrode grafit
dan diberi listrik bertegangan tinggi.
Konsep Model
Atom Bohr
Dengan
menggunakan teori kuantum dari Max Planck, Neils Bohr menyatakan bahwa spectrum
garis dihasilkan dari radiasi elektromagnetik (partikel gelombang). Tahun 1900,
Max Planck mwngatakan bahwa radiasi elktromagnetik bersifat diskontinu. Tahun
1905, Enstein menguatkan kuantisasi energi radiasi tsb dengan menerapkannya
pada efek fotolistik. Selanjutnya Planck berhasil menemukan persamaan yang
menyatakan bahwa setiap foton (kuanta) mempunyai energy foton yang bergantung
pada frekuensi atau panjang gelombangnya.
Persamaan planck : ΔE = hν atau E = h x c/λ
Teori Atom
Neils Bohr
Elektron
dalam atom diizinkan pada keadaan stasioner tertentu. Setiap keadaan stasioner
berkaitan dengan energi (lintasan) tertentu. bergerak dengan suatu momentum
sudut yang merupakan kelipatan bilangan bulat h/2π, yakni
mvr
= n(h/2π), n = 1, 2, 3,…
Elektron
berada secara stasioner, yaitu selama Elektron beredar mengelilingi Inti Atom,
Elektron tidak memancarkan dan menyerap Energi. Dan apabila atom hidrogen
mendapat radiasi (energi), maka elektron akan tereksitasi.
Energi
Elektron berbanding terbalik dengan lintasan (kulit) E = -RH x ( 1/n2 )
Kelemahan Teori Atom Neils Bohr
Teori
tersebut tidak mampu menjelaskan spektrum garis unsur poli-elektronik
Tidak
mampu menjelaskan sifat-sifat spekterum dalam magnet
Tidak
ada penjelasan persuasif tentang ikatan kimia yang dapat diperoleh
Tidak
dapat menjelaskan garis-garis halus pada spektrum atom hidrogen
0 komentar:
Posting Komentar
jadilah orang kritis, untuk membangun pribadi yang lebih matang......