people

Depresi dan Kepikunan Dini


DEPRESI PENYEBAB PIKUN DI MASA MUDA

Kepikunan (Dementia) akan menjadi hal yang wajar apabila terjadi pada orang-orang yang berusia lanjut, karena memori atau daya ingat mereka pasti akan berkurang ketika bertambahnya usia. Namun apa jadinya jika Dementia menyerang kalangan orang-orang di usia produktif-yang semestinya berada dalam puncak karier, sedang hangat-hangatnya kehidupan berkeluarga, sedang menjadi tulang punggung keluarga namun terganggu karena kepikunan ???

Depresi dan Dampaknya jika Dibiarkan Berlarut-larut
Depresi dapat menyerang siapa saja, tidak pandang bulu entah itu laki-laki maupun perempuan, muda maupun tua. Tingginya tuntutan hidup di zaman sekarang ternyata menyebabkan banyak orang mengalami depresi. Semakin sulitnya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pekerjaan yang menuntut kecepatan dan ketepatan, serta hubungan interpersonal yang semuanya sangat riskan terhadap terjadinya bentuk-bentuk deperesi.
Stress atau tekanan sebenarnya tidak selamanya buruk, sebab dengan adanya tekanan dalam batas yang wajar orang jadi termotivasi untuk bertindak. Namun jika tekanan itu berlebihan dan menimbulkan depresi, maka hal ini dapat menyebabkan kerugian. Terlalu banyak tekanan secara teratur dapat membahayakan memori sehingga akan menimbulkan penyakit pelupa, karena kemampuan untuk berkonsentrasi dan menyimpan informasinya terganggu.
Dalam situasi yang sangat stress otak  melepaskan sejumlah besar hormon stress yang disebut kortison. Hormon ini memiliki efek negatif pada hipokampus atau pusat memori, atau bagian dari otak bertanggung jawab untuk mengubah jangka pendek kenangan-kenangan jangka panjang.
·         Mengapa depresi dapat menyebabkan kepikunan ?
Gejala utama depresi adalah 3M, yaitu :
- Minat menurun. Menjadi malas melakukan sesuatu yang semula menjadi hobi ;
- Mood menurun. Lebih banyak berfikir negatif dan selalu murung ;
- Motorik menurun. Mudah lelah,letih dan lesu.
Depresi dapat disebabkan oleh berbagai peristiwa-peristiwa besar dalam hidup misalnya peristiwa traumatik, seperti kematian orang tua atau serangan seksual yang memiliki dampak emosional yang mendalam pada anak muda serta dampak yang signifikan terhadap otak.
·         Kebiasaan buruk yang mungkin bisa terjadi apabila seseorang memiliki tekanan (stress) yang tinggi sehingga menimbulkan depresi yang akut :
1.      Penyalahgunaan narkoba dan mengkonsumsi alkohol
Orang yang memiliki gejala depresi biasanya mempunyai perasaan yang pesimistis tinggi, mereka merasa tidak memiliki harapan terhadap masa depan mereka. Pesimistis inilah yang akan mengakibatkan seseorang berfikir pendek, sehingga akan melakukan segala cara untuk menyelesaikan masalah mereka seperti mabuk-mabukan dan memakai narkoba. Padahal menurut penelitian bahwa penyalahgunaan narkoba, penggunaan beberapa jenis obat, terutama LSD, kokain dan PCP, akan menyebabkan hilangnya ingatan pada. Pemuda yang menderita obat-induced akan kehilangan memori namun mereka bisa mendapatkan memori mereka kembali jika mereka berhenti menggunakan obat tersebut. Penggunaan obat ini menyebabkan pemuda ketinggalan di sekolah/kampus dan mengalami kesulitan dalam hal belajar. Mengkonsumsi alkohol selain membahayakan otak juga akan mempengaruhi memori akibat kekurangan vitamin B1 yang akan menyebabkan kerusakan saraf sehingga hal ini dapat menyebabkan dementia dan episode kehilangan memori jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya jauhi diri dari minum-minuman yng mengandung alkohol.
2.      Pola tidur salah
Tingkat depresi yang tinggi akan mengakibatkan pola tidur yang salah. Tidur sangat diperlukan oleh memori, karena saat kita tidur, otak akan mengingat segala informasi yang dipelajari hari ini. Orang sulit tidur dengan lelap pada malam hari cenderung akan menjadi pikun dibandingkan dengan orang selalu tidur lelap. Tidur nyenyak di malam hari dibutuhkan untuk menggabungkan memori eksplisit dan implisit dalam otak. Karena obat tidur dapat menimbulkan gangguan memori, jadi lebih baik hindari penggunaan obat tidur terutama dalam pemakaian jangka panjang. Agar tidur lelap pada malam hari, biasakan untuk tidur pada jam yg sama, lakukan sesuatu yg rileks saat hendak tidur misalnya membaca atau mandi dengan air hangat dan jangan sering begadang jika tidak ada keperluan.
3.      Kurangnya aktivitas fisik
Orang yang memiliki depresi mungkin memiliki stamina rendah dan sering merasa letih sehingga untuk beraktivitaspun mereka sangat sukar. Aktifitas fisik tidak selalu dengan olahraga yg berat-berat seperti fitness. Kegiatan fisik seperti naik tangga saat dirumah atau berjalan kaki saat ke warung secara tidak langsung menguntungkan bagi otak dan paru-paru. Fungsi paru-paru yang baik merupakan salah satu karakteristik pada orang dengan daya ingat baik.

Bagaimana Cara Mengatasinya???
Cobalah dimulai dari diri sendiri, untuk itu kita harus bisa memahami diri sendiri (self understanding), menyadarkan diri (self awareness) dan mengendalikan diri (self control). Karena dari diri sendirilah merupakan kunci utama sebagai solusi untuk melawan rasa tidak berdaya yang kerap timbul saat mengalami stress.
Luangkan waktu untuk berdialog kepada orang terdekat yang dipercaya bisa membantu dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Untuk itu, bila ada teman atau keluarga  mengalami depresi atau stress berat coba pahami mereka melalui pendekatan empatik. Jangan menghakimi atau memojokkan mereka. Coba posisikan diri kita seperti mereka, dan dengarkan keluhan mereka.
Selain itu olahraga juga terbukti manjur mengatasi stress karena dengan berolahraga membuat kita merasa enjoy. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa manfaat latihan psikologis dan fisik olah raga juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan mood. Karena pada saat olahraga tubuh melepaskan beberapa zat kimia yang dapat mengurangi depresi (neurotransmitter dan endorfin). Dan jika rasa depresi mulai mengganggu kesehatan, kinerja, dan sosialisasi, maka segera rujuk ke psikolog atau psikiater yang mengkhususkan diri yang menangani depresi.

***SUMBER
Majalah Kesehatan Keluarga Dokter Kita. 2012. Terancam Pikun Sebelum Tua. Edisi 12 - THN VII - Desember 2012, Halaman 28-29.
Srijanti, S.K. Purwono, Pramono Wahyudi. 2007. Etika Membangun Masyarakat Islam Modern. Jakarta: Graha Ilmu.

0 komentar:

Posting Komentar

jadilah orang kritis, untuk membangun pribadi yang lebih matang......