people

Ekosistem Lampung Makin Rusak


Ekosistem Lampung Makin Rusak


Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penyebab utama terjadinya kerusakan eksositem hutan adalah ulah dari manusia itu sendiri yang mengeksploitasi hutan secara berlebihan, tanpa menghargai keberadaanya menurut fungsi dan manfaat yang ada di dalamnya. Kebanyakan masyarakat cenderung menilai hutan hanya dengan menggunakan kacamata ekonomi yang berorientasi pada uang.
Seperti yang terjadi di Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang mengalami kerusakan hutan dengan cepat dan tergolong yang paling parah dibanding daerah lain di Sumatra, dengan tingkat degradasi sebesar 70 persen.
Data Dinas Kehutanan Provinsi Lampung tahun 2004 menyatakan, bahwa kerusakan hutan lindung mencapai 79,56 persen, taman nasional 41,34 persen, dan kerusakan pada hutan produksi mencapai 75,48 persen. Faktor keserakahan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam merupakan faktor utama penyebab terjadinya masalah tersebut.
Wakil Gubernur Lampung, MS Joko Umar Said  mengatakan, bahwa penyebab kerusakan hutan di lampung antara lain disebabkan ulah manusia dan aktivitas pembangunan serta pemanfaatan lahan hutan menjadi perkebunan. Ia pun menambahkan, bahwa hampir 60 persen hutan di Lampung rusak akibat pembalakan liar, perambahan, pengalihan fungsi hutan menjadi areal perkebunan, kebakaran dan lain-lain.
Ada beberapa kasus yang menjadi penyebab kerusakan hutan di Lampung, diantaranya adalah :
Pembalakan liar (illegal logging)
Hutan hancur dengan cepat, begitu juga dengan uang yang dihasilkan sangat besar. Cukong kayu menjadi kaya raya, akibatnya Negara banyak dirugikan darinya. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dari mulut pejabat pun juga banyak disampaikan untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi implementasinya masih setengah hati dilakukan, sehingga harapan untuk memberantas msalah illegal loging pun tidak dapat terwujud dengan baik.
Penggundulan hutan akibat perambahan liar.
Hal ini bisa terjadi karena perilaku masyarakat sekitar hutan dalam melakukan kegiatan mengeksploitasi hutan lebih besar daripada menjaga fungsi hutannya. Ketidak efektifannya dalam menjalankan Program Hutan Kemasyarakatan (HKM) juga merupakan penyebab terjadinya pemanfaatan hutan dengan semena-mena.
Akibatnya, perambahan liar yang dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan mengakibatkan rusaknya hutan. Argumennya, mereka (para perambah) membuka lahan untuk bercocok tanam untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari alias untuk memenuhi kebutuhan perut mereka. Dan dilain sisi ada orang-orang besar memanfaatkan atau merambah hutan untuk dijadikan perkebunan. Akibatnya, tindakan tersebut akan merubah fungsi dari hutan itu sendiri.
Perambah liar harusnya diberikan penyuluhan oleh Dinas Kehutanan. Apapun alasanya perambahan liar tidak dapat dibenarkan atau disetujui. Perambahan hutan secara besar-besaran pasti terus berlangsung. Bertambahnya jumlah penduduk pasti membutuhkan tanah, pangan, dan papan. Pemerintah harus tegas alam melalukan pemantafan kawasan hutan, lihat kawasan hutan di daerah-daerah. 
Perladangan dan pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar.
Kebakaran hutan merupakan problematika yang dialami saat musim kemarau. Api yang berasal dari lahan pertanian dan perkebunan sering kali tidak terkendali sehingga menimbulkan kebakaran hutan. Untuk itu, manajemen dalam menggunakan api sangat penting dalam melakukan pembukaan lahan pertanian dan perkebunan.
Pemukiman liar dengan membangun rumah di hutan.
Bertambahnya jumlah penduduk memaksa mereka untuk mencari lahan baru. Artinya, lahan kosong yang jauh dari pemukiman lain dianggap bisa digunakan dan di usahakan sendiri.
Pembangunan infrastuktur yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta serta perorangan.
Hal ini bisa dilihat dari kasus tumbuhnya gedung di daerah Puncak Jawa Barat, yang satusnya hutan lindung sebagai daerah tangkapan air. Begitu juga didaerah Lampung, bukit-bukit yang ada di Kota Bandar Lampung digerus dan di bangun sarana, prasarana dan perumahan. Harusnya bukit-bukit ini dibuat menjadi hutan kota, yang banyak manfaatnya bagi kehidupan masyarakat.
Kita tahu bahwa hutan merupakan suatu ekosistem natural yang merupakan komunitas tumbuh-tumbuhan yang paling besar yang mempunyai kemampuan untuk pulih kembali dari perubahan-perubahan yang dideritanya, selama perubahan tersebut tidak melampaui batas-batas yang ditolerir. Dan kita juga sudah sama-sama tahu bahwa pada hakekatnya manusia sangat membutuhkan alam.
Sudah sepatutnya manusia harus berhubungan baik dengan alam, karena kehidupan manusia banyak tergantung pada alam yang keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar terhadap satu sama lainnya. Maka dari itu tanamkanlah jiwa kecintaan dan kepedulian kita dengan alam dimulai dari sekarang. (Muhammad Nazar S)

Sumber :
http://bandarlampunggmki.blogspot.com/2012/11/mencermati-rusaknya-hutan.html
http://www.antaranews.com/berita/1268663233/kerusakan-hutan-lampung-terparah-di-sumatra
http://lampost.co/berita/98-persen-hutan-di-lampung-barat-kritis
http://ulunlampung.blogspot.com/2010/04/selamatkan-hutan-lampung.html
http://www.pantonanews.com/3613-ada-hak-terhadap-lingkungan
http://vetonews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1629%3AProgram+Hutan+Kemasyarakatan+Dihapuskan+Saja&Itemid=34 
Sumber Gambar:
http://lampung.tribunnews.com/2012/01/18/jalinsum-kalianda-bakauheni-banyak-dikeluhkan-sopir

0 komentar:

Posting Komentar

jadilah orang kritis, untuk membangun pribadi yang lebih matang......